Praveen Jordan/Melati Daeva berhasil membuktikan bahwa mereka layak masuk dalam jajaran ganda campuran elite dunia lewat torehan dua gelar di Eropa, Denmark Open dan French Open. Praveen/Melati sempat mendapat sorotan tajam jelang keberangkatan ke turnamen Eropa lantaran kasus indisipliner. Di luar itu, Praveen/Melati juga sulit untuk meraih gelar juara setelah beberapa kali kalah di partai final.
Namun setelah menjadi juara di Denmark, Praveen/Melati kembali menggebrak lewat torehan gelar juara di Prancis setelah mereka mengalahkan ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

"Tentunya kami sangat senang dengan hasil ini. Dua kemenangan ini merupakan pembuktian kami, bahwa kami bisa."
"Gelar ini juga pasti akan menambah kepercayaan diri kami ke depan. Perjalanan masih panjang dan kami tidak boleh cepat puas," ujar Praveen seperti dikutip dari rilis PBSI.

Praveen/Melati mengakui tekanan dari Zheng Siwei/Huang Yaqiong begitu kuat namun tekad pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan Praveen/Melati.

"Seperti yang kami bilang, pasti ada kesempatan untuk menang dalam setiap pertandingan. Apalagi kalau sudah partai final, tentu yang lebih siap yang akan menang. Kami tak mau lengah dan menyerah begitu saja. Di gim pertama kami ada kesempatan menang namun akhirnya kehilangan gim pertama. Namun pertandingan belum berakhir dan kami terus mencoba, terbukti akhirnya berhasil," ucap Praveen.
"Kuncinya adalah komunikasi dan saling mendukung. Kami percaya satu sama lain dan tidak menyerah meski tertinggal," kata Melati menimpali. (ptr)

 

Sumber : CNN Indonesia

Share this article